Wisata Surabaya

Kelenteng Sanggar Agung Surabaya

Wisata Surabaya di Jl. Sukolilo 100, yang juga disebut Kelenteng Hong San Tang, berada di dalam kompleks Pantai Ria Kenjeran, Surabaya.

Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya
Wisata Surabaya di Jl. Gading, di belakang kompleks Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, di seberang tempat rekreasi Taman Remaja Surabaya, yang mulai dibangun 15 Oktober 2001.

Museum House of Sampoerna Surabaya
Wisata Surabaya di Taman Sampoerna 6, Kota Surabaya, di dalam sebuah kompleks bangunan luas yang dimiliki oleh keluarga Liem Seeng Tee‚ pendiri Pabrik Rokok HM Sampoerna.

Patung Buddha Empat Muka Surabaya
Wisata Surabaya di salah satu sudut Pantai Ria Kenjeran, sebuah daerah pantai di kota Surabaya yang secara tradisional dikenal sebagai tempat bermesraan.

Akademi TNI Angkatan Laut SurabayaWisata Surabaya di Pantai Utara Surabaya, dengan Taman Mordofa, jangkar, Tank, Patung Kadet, Monumen Karyono-Risdiyanto, Audio Visual, Planetarium dan Museum AAL.

Balai Pemuda SurabayaWisata Surabaya berupa gedung tua di Jl. Gubernur Suryo 15, Surabaya, yang sebelumnya bernama De Simpangsche Societeit, dibangun 1907 dengan arsitek Westmaes.

Gedung Aperdi SurabayaWisata Surabaya di Jl. Jembatan Merah 23, dengan arsitek H.P. Berlage, dibangun 1901, sebelumnya kantor asuransi warga Belanda (de Algemeene).

Gedung Balai Kota SurabayaWisata Surabaya di Jl. Jimerto No. 25-27, Taman Surya, Ketabang, dibangun 1923 dan ditempati 1927, dengan arsitek C. Citroen; sebelumnya bernama Staadhuis te Soerabaia.

Gedung Bank Mandiri, Wisata SurabayaWisata Surabaya di pojok Jl. Pahlawan dan Jl. Kebun Rojo, Surabaya; dibangun 1911, dirancang Biro Arsitek Hulswit, dengan menara Jam; sebelumnya bernama gedung NV Lindeteves.

Gedung Cerutu SurabayaWisata Surabaya di Jl. Rajawali No. 1-7, dengan menara berbentuk cerutu, dibangun 1916 oleh N.V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud.

Gedung Don Bosco SurabayaWisata Surabaya di Jl. Tidar No. 115, Surabaya, yang pernah menjadi Gudang Senjata Jepang. Pada 1 Oktober 1945 tempat ini direbut para pejuang.